KESESATAN SYIAH : Riyadh – Putra mahkota Arab Saudi pangeran Muhammad bin Salman mengelurkan pernyataan tajam terkait pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang disebutnya sebagai Hitler baru di Timur Tengah.

Muhammad bin Salman menyoroti sepak terjang Iran di wilayah Timur Tengah saat wawancara dengan media New York Times, yang dipublikasikan pada Kamis (23/11/2017). Teheran dinilai telah campur tangan setidahnya dalam 4 negara, yaitu Yaman, Suriah, Lebanon, dan Irak. Hal itu memicu komentar tajam putra mahkota kerajaan Saudi terhadap pemimpin tertinggi di Iran, Ali Khamenei.

“Pemimpin tertinggi Iran adalah Hitler baru di Timur Tengah,” kata Muhammd bin Salman.

“Tapi kami telah belajar dari Eropa bahwa peredaman itu tidak akan berhasil. Kami tidak ingin Hitler baru di Iran mengulangi apa yang terjadi di Eropa terjadi Timur Tengah,” ujarnya.

Saat wawancaraa itu, Muhammad bin Salman didampingi oleh sejumlah menteri Kerajaan Saudi. Hadir pula Pangeran Khalid, saudara Muhammad bin Salman yang baru saja menjabat sebagai Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat.


Dalam wawancara itu pangeran berusia 32 tahun itu juga menekankan upaya pengembangan Islam yang disebutnya lebih moderat, seperti sebelum tahun 1979. Moderat yang dimaksudnya adalah Islam yang terbuka kepada dunia dan semua agama, semua tradisi, dan semua masyarakat.

Namun, dia menolak pengembangan Islam moderat itu disebut sebagai upaya menafsirkan ulang Islam. “Jangan tulis kami sedang menafsirkan ulang Islam, kami mengembalikan Islam ke asalnya, dan perangkat terbesarnya adalah praktik Nabi Muhammad dan kehidupan di Arab Saudi sebelum 1979,” terangnya.

Kemudian salah seorang menteri Arab Saudi mengeluarkan ponselnya, dan menunjukkan kepada wartawan New York Times video di YouTube yang menunjukkan kondisi Arab Saudi di tahun 1950an. Wartawan itu menyebutkan wanita-wanita dalam video itu tanpa penutup kepala, dan berjalan di tempat-tempat umum.

Seperti diketahui, pangeran Muhammad bin Salman melakukan sejumlaha gebrakan dalam pemerintahan Arab Saudi. Selain menangkap sejumlah pangeran dan pejabat yang dituduh terlibat korupsi, dia juga menyatakan akan mengembangkan Islam yang moderat.

Sumber: New York Times
Redaktur: Imam S.
Axact

KESESATAN SYIAH

KESESATAN SYIAH INDONESIA sudah sangat parah, mereka menghancurkan pemikiran umat Islam Ahlul Sunnah melalui kajian kajian mereka dan buku buku mereka dan satu lagi mereka sudah masuk ke jajaran pemerintahan Indonesia, sehingga bisa merubah undang undang menurut kepentingan syiah

Post A Comment:

1 comments: